XII IPS 1

From some other wolrd we came in one class

IS 1

We will reach our dream~!

IS 1

Not in just our dream

IS 1

But in this real world

IS 1

Just watch it.

Archive for November 2015

MANFAAT BUAH MENGKUDU

Kamis, 12 November 2015
Posted by IS 1_WNF

10 LANGKAH MEMBUAT FILM PENDEK

Posted by IS 1_WNF

10 Langkah Membuat Film Pendek !


Dalam membuat film pendek tidaklah sulit dan mahal. Membuat film pendek yang sederhana hanya membutuhkan biaya kaset dan biaya riset. Namun hal yang paling kuat sebelum membuat film pendek harus mempunyai ide cerita yang nanti bisa berkembang dan berkenlanjutan.
Kita harus menentukan fokus cerita dari film kita. Misalnya pada saat pesta ulang tahun. Maka, fokus ceritanya adalah pesta ulang tahun. Atau saat pergi ke tempat hiburan, fokus ceritanya ya tempat hiburan itu, misalnya, Suatu Hari di Dunia Fantasi/khayalan….
Setelah kita tentukan fokus cerita tinggal ikuti langkah-langkah ini
1. Riset Awal
Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin kita buat film. Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapi kalau mau sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internet atau bertanya kepada teman atau orang yang sudah mengalaminya. Kita catat data-data yang kita dapat tadi sebagai bahan referensi.
2. Siapkan Peralatan
Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera video apa pun beserta baterai dan charger. Jangan lupa bawa juga mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling penting, kaset-kaset kosong
3. Riset Lapangan
Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebih dalam dari riset awal yang sudah kita lakukan di rumah. Cocokkan data yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.
Caranya : bisa jalan, ngobrol, dan nongkrong! Santai dan berusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.
4. Buat Alur Cerita Kasar
Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film. Biasanya, dari hasil riset di lapangan, kita bisa mendapatkan sebuah ide yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dari ide awal kita di rumah. Misalnya, “Keseharian hidup badut di Dufan”. Kemudian, buatlah alur cerita kasar dari ide tersebut. Misalnya, tugas-tugas si badut di Dufan dan tempat-tempat wajib yang harus didatangi si badut.
5. Buatlah Sinopsis
Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari sinopsis kita bisa menentukan siapa saja yang harus kita wawancara, daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan daftar gambar-gambar (footage) yangdibutuhkan di luar wawancara.
6. Syuting atau Pengambilan Gambar
Dari hasil riset, kita sudah tahu di mana saja dan kapan saja orang-orangyang ingin kita wawancara berada. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk pengambilan gambar. Yang pertama, datangi dan minta izin mereka untuk melakukan wawancara. Ingat, jangan sekali-kali merekam wawancara tanpa izin! Tidak etis dan bisa bikin mereka tidak suka.
Kedua, jangan lupa menggunakan mikrofon tambahan ketika melakukan wawancara, apalagi kalau kita berada di tengah keramaian. Ketiga, gunakan daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan, tetapi jangan terlalu kaku, kita boleh bertanya hal-hal lain di luar daftar tersebut.
Keempat, buat suasana wawancara sesantai mungkin, bertanyalah seperti kita sedang mengobrol biasa. Sebab, keberadaan kamera video bisa membuat orang gugup, jaim, dan tidak bisa menjawab jujur.
Kelima, gunakan tripod bila wawancara berlangsung cukup lama dan tidak dilakukan sambil bergerak. Keenam, Selesaikan semua wawancara dari daftar orang yang sudah kita buat. Setelah itu rekam semua gambar yangsudah kita tulis dalam daftar footage kita. Kalau kita masih punya waktu dankaset cadangan, kita boleh kok merekam gambar-gambar tambahan lainyang mungkin nanti bisa berguna saat tahap editing.
Ketujuh, setelah semua selesai direkam. Periksa lagi semua daftar yang kita punya. Baca lagi sinopsis awal kita. Apa semua sudah cukup. Jangan sampai ada yang terlupa.
7. Buat Alur Cerita Final
Sesuaikan hasil catatan dengan hasil wawancara yang sudah kita buat. Masih sesuaikah? Harus diubahkah? Ke arah mana harus dikembangkan?
Hal ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara bisa banget menghasilkan data-data yang lebih banyak dan mungkin berbeda dari apayang sudah kita siapkan sebelumnya. Enggak masalah kok. Perbaiki danbuat sinopsis baru yang bisa disusun dari hasil rekaman yang sudah kita tonton berulang kali.
Setelah selesai, barulah sinopsis final ini bisa jadi panduan untuk mulai mengedit.
8. Mengedit Film
Mulai capture hasil rekaman yang sudah kita pilih sebelumnya ke dalam komputer menggunakan program editing yang biasa kita pakai. Setelah itu susun film kita berdasarkan sinopsis final yang sudah kita buat sebelumnya.
Masukkan footage-footage yang kita sudah rekam. Buat alur semenarik mungkin, jangan terlalu banyak wawancara yang bisa membosankan. Idealnya, panjang film 8-12 menit.
9. Musik Latar atau “Soundtrack”
Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan pakai musik orangsembarangan ya! Sebisa mungkin buat musik sendiri atau minta teman yangpandai membuat musik untuk membuatkan music
untuk film ini.
10. Terakhir, koreksi warna atau “color correction”
Masukkan opening title (pilih judul yang catchy dan bisa menggambarkan keseluruhan film), tambahkan credit title, mixing suara, wrap! Jadikan DVD biar bisa ditonton beramai-ramai.

Daftar Pustaka:
https://asiaaudiovisualrb09oktyas.wordpress.com/10-langkah-membuat-film-pendek/

TIPS MEMBUAT FILM PENDEK YANG HEMAT BUDGET

Posted by IS 1_WNF
 
Kreatifitas tidak hanya dihasilkan orang-orang dewasa saja. Akhir-akhir ini justru banyak anak muda yang menunjukkan taringnya di dunia perfilman Indonesia. Dengan bermodal kamera handphone, para sineas muda ini berlomba-lomba untuk membuat sebuah karya yang dapat dinikmati oleh orang banyak. Namun memang masih harus banyak usaha jika ingin sampai terkenal. Sikap coba-coba dan tidak takut untuk memulai menjadi bahan utama disini. Tapi sudahkah anda tahu, gimana sih langkah untuk membuat sebuah film pendek yang hemat budget? Apa kita tinggal ambil handphone lalu merekam gambar?
Tidak seperti itu, semuanya harus melalui beberapa langkah jika ingin menghasilkan sebuah film pendek berkualitas. Kali ini kita akan sharing mengenai langkah membuat film pendek yang bagus namun gak buat kantong jebol. Hitung-hitung, sebagai materi tambahan buat kalian nih sineas muda..yuk kita mulai
Pada dasarnya, membuat film itu dapat dibagi ke dalam beberapa tahapan. Apa saja?
1. IDE
Membuat sebuah film pendek tidak dapat dilakukan sendirian. Kita membuatuhkan sebuah tim yang solid dan dapat bekerja sama baik saat senang maupun susah. Nah tahapan pertama adalah mencetuskan sebuah ide. Idealnya, IDE ini harus unik dan original. Untuk menemukan sebuah ide, banyak cara yang bisa dilakukan. Melakukan pengamatan terus-menerus, jalan-jalan ke tempat yang aneh dan belum pernah didatangi manusia, nangkring di pohon asem di pinggir jalan sambil mengamati kendaraan yang lalu lalang, atau bahkan duduk santai di sebuah food court di suatu plaza atau mall. Melamun sendirian di dalam kamar juga bisa mendatangkan ide loh..
2. Sasaran
Setelah mendapatkan IDE, tentukan sasaran dari film yang akan dibuat. Koleksi pribadi? Murid SMU? Komunitas? Para Blogger? Siapa yang akan menonton film itu nantinya? Itu juga harus ditentukan dengan jelas di awal. Jangan sampai terjadi, film tersebut ditujukan untuk anak SMU tapi karena tidak disosialisasikan dengan jelas, akhirnya dipenuhi adegan berantem penuh darah ala 300
3. Tujuan
IDE dan Sasaran sudah ditetapkan. Yang harus dipastikan selanjutnya adalah tujuan pembuatan film. Ingin menggugah nasionalisme seperti Naga Bonar? Ingin menyampaikan pesan terakhir sebelum nge-bom?
4. Pokok Materi
Berikutnya adalah menyusun pokok materi. Apa sih pesan yang ingin disampaikan? Ungkapan cinta? Sekedar pesan mengingatkan bahaya merokok?
5. Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan yang menggambarkan cerita secara garis besar. Semacam ide awal gitu loh. Dari sinopsis ini, nantinya bisa dikembangkan menjadi cerita yang lebih detil.
6. Treatment
Tahapan ini adalah penggambaran adegan-adegan yang nantinya akan muncul dalam cerita. Tidak mendetil. Contoh treatment itu seperti ini
Ada seorang perokok yang sedang merokok dengan santainya. Kemudian tiba-tiba dia batuk-batuk dengan hebat dan agak lama. Sebelum beranjak pergi, orang itu membuang rokoknya sembarangan. Tiba-tiba muncul api
7. Naskah
Naskah adalah bentuk mendetil dari cerita. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan yang mendukung cerita (seting environment, background music, ekspresi, semuanya). Contoh naskah itu, seperti ini
FS. Ali mengayuh becak. Ais duduk merenung, tidak mempedulikan Ali yang bolak-balik menatapnya.
Ali : Dak usah dipikir lah, Mbak
Ais : (kaget) Heh? Apa, Bang?
8. Pengkajian
Pengkajian disini, adalah yang dilakukan oleh seorang ahli isi (content) atau ahli media. Yang dikaji, adalah apakah naskahnya sudah sesuai dengan tujuan semula? Dan hal-hal yang mirip seperti itu
9. Tahapan Produksi
Proses ini dibagi jadi 3 sub-tahap, yaitu pra-produksi (penjabaran naskah, casting pemain, pengumpulan perlengkapan, penentuan dan pembuatan set, penentuan shot yang baik, pembuatan story board, pembuatan rancangan anggaran, serta penyusunan kerabat kerja), produksi (pengambilan gambar sesuai dengan naskah dan improvisasi sutradara), purna-produksi (intinya adalah editing). Untuk editing sendiri, carilah teman yang jago mengedit video, lumayan khan bisa mengurangi biaya produksi.
10. Uji coba
Uji coba ini dilakukan dengan memutar prototipe di hadapan sekelompok kecil orang. Kalau produsen film besar, biasanya melakukan ini di hadapan para kritikus. Tujuannya adalah untuk mengetahui respon dari calon audiens.
11. Revisi
Setelah ada respon, maka dilakukan perubahan jika diperlukan. Karena itu lah, banyak film yang memiliki deleted scenes. Itu diakibatkan proses uji coba dan revisi ini.
12. Preview
Preview itu adalah pemutaran perdana, di hadapan para ahli isi, ahli media, sutradara, produser, penulis naskah, editor, dan semua kru yang terlibat dalam produksi. Tujuan dari preview ini adalah untuk memastikan apakah semuanya berjalan lancar sesuai rencana atau ada penyimpangan. Bisa dikatakan, bahwa preview ini adalah proses pemeriksaan terakhir sebelum sebuah film diluncurkan secara resmi. Nah untuk tahap ini sih internal dulu saja yang dikasih lihat, jika sudah oke baru ke tahapan yang lebih lagi.
Nah, demikian lah proses produksi sebuah film pendek. Dari awal sampai akhir, siap untuk didistribusikan. Jadi, apa lagi yang ditunggu? Mari kita produksi film-film pendek berkualitas. Buat film gak harus mahal lohh
- See more at: http://fifgroup.co.id/darijadi/article/2014/05/tips-membuat-film-pendek-yang-hemat-budget#sthash.jaSONFU5.dpuf